Wednesday 18 December 2013

Catatan Pendakian Sumbing via Garung Wonosobo



Akhirnnya Impian masa kecilku terwujud, Gunung yang selalu ramah menyapa setiap pagiku, Gunung yang selalu menghiasi mataku sejak aku kanak-kanak, Gunung yang selalu membuatku penasaran untuk mendaki puncaknnya. Ya akhirnnya aku dan keempat temanku berhasil menggapaipuncak Gunung Sumbing tepat awal Desember 2013. Gunung Sumbing 3.371 Mdpl adalah gunung tertinggi kedua di Jawa tengah setelah Gunung Slamet 3.428 Mdpl, dan tertinggi ketiga di Pulau Jawasetelah Semeru dan Slamet. Gunung ini terletak di antara Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo. Kami akan mendaki melalui Basecamp Garung yang terletak di Desa Garung, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo karena menurut para pendaki profesional BaseCamp ini yang paling bersahabat dari segi sarana prasarana maupun Jalur pendakiannya.

Persiapan-Pos Garung
Tepat Jum'at tanggal 6 Desember 2013 pukul 10 malam aku dan keempat temanku berkumpul di POM bensin Banyumanik Semarang, memang kami berangkat malam karena jam 9 malam kami baru selesai kuliah. untuk sekedar mencapai Pom bensin banyumanik ini aku dan temanku yang bernama Setyo butuh perjuangan ekstra, karena pada awalnnya aku dan setyo yang sangat ngebet naik Sumbing, aku mengajak sofan yang telah kuanggap sebagai guruku dalam hal mendaki, tapi ia enggan lagi ke Sumbing karena alasannya udah pernah dan treknnya kurang bersahabat, padahal ia lah yang punya perlengkapan mendaki mulai dari tenda sampai gantungan kunci ala anak pecinta alam. apa boleh buat kami berdua berjuang mencari teman yang bisa diajak mendaki.

Akhirnnya 1 teman kami ada yang mau ikut naik, namannya galeh, anaknnya tengil dan dia memang ngebet mau ikut dari awal. sekarang sudah ada 3 anak, kurang 2 anak dari 5 kapasitas tenda dome yang tersedia, akhirnnya kami mendapat 1 teman kampus lagi yang mau ikut, kebetulan dia sudah pernah naik sumbing walaupun tidak sampai puncaknnya, tapi akhirnnya ia tak jadi ikut karena kena penyakit cacar. yasudah kami memutuskan tetap berangkat walau bertiga walaupun galeh agak ragu-ragu tapi aku berhasil meyakinkannya. tapi tepat pada hari H 2 teman satu kampus ngebet ingin ikut, padahal kami tidak mengajaknnya karena dari jiwa dan tampangnnya kami memandang dia bukan anak yang suka menjelajah alam bebas, tak ada rotan batang pun jadi, akhirnnya mereka kami izinkan ikut dengan tidak yakin, mereka diberi nama oleh orang tuannya Riki dan Guntur, agak keren ya namannya tapi jangan harap tampangnnya seperti namannya ....haha. oke lanjut ke cerita.

Kami berlima sepakat untuk membeli keperluan logistik di Wonosobo agar tidak ribet dari Semarang kecuali Air, aku mengusulkan untuk memanfaatkan botol-botol bekas air mineral yang ada di Kos untuk diisi dengan air galon 3000 an, daripada beli 1 botol 3000. uang air bisa buat keperluan logistik lainnya. setelah semua perlengkapan pendakian siap dan Air galon sudah habis masuk ke botol menjadi 15 botol Jum'at setelah kuliah kami berhasil berkumpul di tempat yang telah dijanjikan, walau molor 1 jam. setelah membagi air mineral ke tas masing-masing tepat pukul 10.30 kami berangkat ke Pos Garung di sertai Petir pertanda mau hujan walau Alhamdulliah tidak kena air hujan setetespun samapai Wonosobo. setelah sampai di Wonosobo kami mampir ke Supermarket untuk membeli keperluan logistik dan mengisi perut kami yang kosong di warung soto remang-remang pinggir jalan. kami berlima sampai di TKP pos garung pukul 01.30 malam, seperti dugaan sebelumnnya mayoritas para pendaki sudah terlelap dan kami tidak kebagian tempat tidur.  Selamat.

Pos Garung-Pestan


Paginnya kami bergegas menuju apa yang aku cita-citakan sejak dulu mendaki Sumbing, tentu sebelum itu kami sholat shubuh, menikmati indahnnya Sindoro dari pos garung, dan tentu saja sarapan pagi.

Penampakan Sindoro dari Pos Garung
Narsis dulu sebelum Summit Attack

Tepat pukul 08.30 kami beranjak dari Pos Garung, sekedar informasi kami adalah pendaki terakhir yang meninggalkan Basecamp, maklum kami pasukan keong yang selalu santai dan On Time selalu menjadi musuh kami.


 Pertama kami melalui jalanan aspal, setelah jalanan aspal habis kami melalui perumahan penduduk, mereka dengan ramah menyapa kami dengan senyuman khas penduduk wonosobo. Kami memutuskan untuk memilih jalur baru sebagai jalur pendakian kami, karena menurut informasi yang saya dapatkan jalur baru medannya lebih bersahabat dan lebih cepat daripada jalur lama

Istirahat

Setelah habis perumahan penduduk, jalur berbatu nan menanjak sudah menanti kami. jalur berbatu yang sangat menanjak ini seakan menjadi pemanasan sebelum menempuh jalur yang lebih ekstrem.

Ladang penduduk

Sehabis jalanan berbatu, kami melalui ladang penduduk, disini kita sebagai pendaki tidak boleh merusak tanaman penduduk dan usahakan untuk ramah kepada petani yang sedang bercocok tanam, ada salah satu petani yang mengingatkan kami saat kami melewati jalur yang salah. Ya mereka sangat ramah kepada kami pendaki pemula. setelah melewati ladang penduduk perjalanan yang sesungguhnnya dimulai, medan sampai POS 1 sungguh menguras tenaga kami, akhirnnya kami memutuskan untuk menikmati logistik yang kami bawa, ahh nikmatnnya ditemani suara alam yang selalu membuat rindu. setelah istirahat di Pos 1 kami lanjutkan perjalanan kami menuju POS 2, perjalanannya semakin berat dengan datangnnya hujan yang sangat lebat membuat medan menjadi licin dan jarak pengelihatan berkurang, setelah istirahat ribuan kali akhirnnya Pos 2 berhasil kami gapai. istirahat 30 menit di POS 2 kami lanjut menuju Pestan, kabut selalu menjadi teman setia kami, jalanannya tanah merah yang sangat licin, berulang kali aku dan teman-temanku terpeleset jatuh. akhirnnya setelah melalui perjuangan panjang Pestan berhasil kami injak. 

Pestan Sumbing

Setelah melihat banyak lokasi yang cocok, dan ditambah view yang sangat mendukung dengan penampakan sindoro kami akhirnnya sepakat mendirikan tenda dome kami di pestan. setelah mendirikan tenda, foto-foto, menikmati senja, dan tentu saja makan seadannya akhirnnya kami terlelap diatas gemerlap lampu kota dan disamping sindoro.

 Halo Sindoro

Masak-masak

Paginnya kami melanjutkan perjalanan menuju puncak setelah menikmati sunrise dari pestan dan tentu saja sarapan mie rebus yang selalu setia mengisi perut kami. setelah pestan perjalanan di dominasi batu-batuan besar, mungkin ini yang menjadi dasar nama Pos pasar watu.


View di Pasar watu

Setelah pasar watu dan sempat pula kami nyasar, Pos watu kotak berhasil kami gapai setelah melalui perjalanan panjang.


Narsis dulu di PosWatu Kotak

Setelah Pos Watu Kotak puncak serasa semakin dekat dengan kami, benar saja tak berapa lama dari watu kotak Pos tanah putih berhasil kami raih berdua, ya yang 3 teman kami tertinggal jauh dibelakang, kami berdua akhirnnya menunggu mereka di pos tanah putih, dan teragisnnya lagi stok air mineral yang kami bawa ludes habis. alhasil kami kerap di beri air oleh pendaki yang telah turun.


Pos Tanah Putih

Setelah menempuh 20 menit dari Tanah putih kami resmi mancapai Puncak Sumbing 3.371 Mdpl, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah mengizinkan kami berlima mencapai puncak sumbing, impianku telah terwujud dan merasa sangat bahagia saat itu. sayangnnya dari puncak pendamping setia sumbing yaitu sindoro tak menampakkan keindahannya karena tertutup kabut.


 Nampak kawah sumbing 

Puncak sumbing terdiri dari 2 Puncak yaitu puncak buntu dan puncak kawah yang bisa didaki, sedangkan puncak tertinggi sumbing dinamakan puncak rajawali yang tidak diperkenankan untuk para pendaki karena medannya yang sangat mengerikan.

 Biarkan merah putih berkibar diatas keindahannya

Kebersamaan bersama Sahabat

Setelah menikmati puncak dan sudah puas pukul 10.30 siang kami akhirnnya turun menuju Pestan, tempat kami nge-Camp, setelah beres-beres dan makan siang tepat pukul 14.00 kami berangkat turun. setelah berjalan kurang lebih 5 jam pukul 19.00 kami akhirnnya sampai Pos garung dengan selamat. setelah mandi dan makan malam pulu 21.00 kami pulang ke Semarang. Gunung Sumbing dengan sejuta keindahannya, Sumbing dengan seribu misterinnya, dan Sumbing dengan keeksotisannya akan selalu membuatku rindu, sekaligus bangga sudah bisa mencapai puncaknnya. seperti kata Soe Hok Gie "Kecintaan seseorang hanya bisa dibuktikan dengan kita mengenal Objeknnya". dan Sumbing semakin membuatku cinta akan Tanah Air ini. INDONESIA


-SALAM LESTARI-







1 comment: