Tuesday, 11 July 2017

Catatan Pendakian Gunung Sumbing Via Jalur Bowongso


Gunung Sumbing merupakan Gunung yang sangat populer di kalangan para pendaki gunung Indonesia, dengan ketinggian 3.371 Mdpl menempatkan Gunung Sumbing sebagai Gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa dan kedua di Jawa tengah setelah Gunung Slamet, tak heran jika Gunung sumbing bisa di lihat dari seantero jawa tengah ketika pagi hari atau saat langit sedang cerah.

Mendaki Sumbing bisa dilalui dari beberapa sisi atau kita bisa memilih mau lewat jalur mana, karena sumbing mempunyai banyak jalur yang bisa kita pilih sesuai selera kita masing-masing. ada jalur Garung, Bowongso, Cepit, Sipetung, Banaran, Butuh kaliangkrik, Mangli Kaliangkrik, Adipuro Kaliangkrik, Lamuk, Jetis temanggung dan ada beberapa jalur yang masih belum diresmikan.
  
Kali ini saya akan menceritakan pendakian Gunung Sumbing bersama 4 adik-adik saya via Bowongso yang merupakan jalur yang tergolong lama tetapi baru resmi dibuka pada tahun 2016 lalu. Bowongso terletak di Kecamatan Kalikajar, Wonosobo, Jawa tengah. Jalur ini akan tembus di Puncak Kawah atau sebelah kanan dari Puncak Buntu kepunyaan jalur Garung.
-Basecamp Bowongso (1400 Mdpl) , Rabu 5 Juli 2017
Tak sulit untuk sampai di basecamp Bowongso, patokannya adalah apabila kita dari arah Purworejo maka 3 km setelah alun-alun sapuran akan ada persimpangan jalan naik ke kanan menuju bowongso  atau sebelum pasar kretek. (sudah ada papan petunjuk sekitar 7-10 km)  , sebaliknya apabila dari arah Wonosobo atau temanggung maka patokannya adalah 1 km setelah pasar kretek pertigaan belok kiri.

 
Kami berlima sampai basecamp sudah termasuk malam yaitu pukul 20.15 WIB yang dalam perjalanan menuju basecamp disambut kabut dan hujan rintik-rintik, membuat pesimis kami akan cerahnya cuaca selama pendakian. 1 jam kami di basecamp bowongso mengisi amunisi perut, mengurus simaksi dan packing ulang bekal logistik yang kami belanjakan di pasar sapuran. setelah persiapan selesai, tepat pukul 21.30 kami segera bergegas.


Sebelum berangkat kami ditawari angkutan bak terbuka untuk menghemat waktu sampai parkiran swadas dengan biaya per anak 10 ribu rupiah, tanpa pikir panjang karena memang sudah malam akhirmya tawaran kami terima.benar saja perjalanan dari basecamp - parkiran swadas ternyata lumayan jauh atau kata pihak basecamp sekitar 2 km dan apabila berjalan kaki akan memakan waktu 2 jam an, sedangkan bila dengan pick up hanya sekitar 15 menit.


-Parkiran Swadas (1800 Mdpl) - Gardu Pandang (1930 Mdpl)
Pukul 20.30 dari parkiran swadas kami mulai berjalan kaki, tidak lupa berdo'a agar besok cuaca cerah dan bisa pulang kembali ke rumah tanpa halangan suatu apa. seperti kebanyak gunung lain atau jalur sumbing lainya, trek awal pendakian akan di temani oleh pohon tembakau dan sayur-sayuran milik para petani lokal dengan jalan yang cukup lebar, sekitar 15 menit kemudian kami sudah sampai di Pos Gardu pandang, kebetulan saat itu langit cerah setelah sempat gerimis di basecamp sehingga dari gardu pandang Gunung Sindoro kelihatan sangat gagah.
 

-Pos 1 Taman Asmara (2064 Mdpl) 
Dari pos gardu pandang perjalanan akan mulai mendaki jalan setapak kecil dengan kemiringan yang lumayan curam khas Gunung-gunung raksasa, dengan perlahan mulai meninggalkan ladang pertanian maka saat itulah pendakian yang sebenarnya dimulai. beruntung langit malam itu sangat bersahabat dengan bintang dan bulan yang setia menemani perjalanan kami, hingga tak terasa setelah 1 jam berjalan kami tiba di Pos 1 taman Asmara.


 
-Camp Plalangan (2249 Mdpl)
Jangan harap ada gardu pos untuk kita duduki dengan nyaman, karena setiap Pos hanya ditandai dengan plakat kecil dan area istirahat yang lumayan luas, tapi bagi saya pribadi lebih suka suasana pos yang demikian karena terlihat lebih natural dibanding ada bangunan yang rawan buat wadah vandalisme. setelah beristirahat cukup di Pos 1 kami lanjutkan perjalanan menuju Camp plalangan, perjalanan menuju camp plalangan akan sedikit lebih berat walaupun tanjakan masih sama seperti sebelum Pos 1, lebih berat karena akan ada banyak pohon tumbang yang tentu kita harus sering jongkok atau melompati pohon tumbang tersebut yang tentu akan menguras tenaga kita. tak sampai 1 jam berjalan kami berlima tiba di Camp Plalangan.




-POS 2 BOGEL (2438 Mdpl)
Kami memutuskan tidak beristirahat di camp plalangan karena tenaga kami masih lumayan bagus, ternyata mobil bak terbuka dari basecamp ke parkiran swadas selain menghemat waktu juga bisa untuk menyimpan tenaga. dari camp plalangan perjalanan semakin mendaki dan jalan setapak akan semakin menyempit, bahkan tidak terlihat karena tertutup rumput liar, juga harus hati-hati karena akan melewati tepi jurang yang berujung kelam, tapi sekali lagi kami bersyukur karena malam itu bulan bersinar terang, bahkan tanpa menyalakan senter sebenarnya jalanan yang kami lalui dapat terlihat dengan jelas. setelah menghabiskan 1 jam berjalan kami sakhirnya tiba di POS 2 Bogel tepat pukul 00.30 WIB , di sini kami memutuskan untuk mendirikan tenda dan beristirahat, tak lupa juga foto-foto karena Sindoro, Prau bahkan Gunung Slamet terlihat jelas. di POS 2 ini hanya ada 2 kelompok Pendaki yang mendirikan tenda sehingga keadaan sangat sepi dan syahdu. Oh iya, sebelum sampai Pos 2 kami sempat melewati arah ke sumber mata air. jadi jangan khawatir bila persediaan air kita habis akan ada sumber mata air.




-Camp Gajahan (2600 Mdpl)
Di Pos 2 kami habiskan waktu kami untuk foto-foto dan makan bekal yang kami bawa sehingga lupa untuk tidur, karena target kami adalah mengejar Sunrise di Puncak maka pada pukul 02.30 kami sudah bersiap untuk Summit attack. perjalanan dari Pos 2 sudah mulai terbuka lebar dengan Sabana yang membentang luas, meski begitu banyaknya jalan yang bercabang kadang membuat kami bingung. tak lama berjalan kami tiba di camp gajahan.


-Tanjakan PHP
Bila di Rinjani via sembalun ada tanjakan penyesalan, maka di Sumbing via Bowongso punya Tanjakan PHP, tepatnya setelah melewati Camp gajahan akan ada tanjakan yang sangat menguras tenaga kami berlima, karena tanjakan ini seakan tak habis-habisnya kami lewati, selalu muncul dengan kondisi trek dan aura yang sama, ditambah udara yang lumayan dingin dan terkadang angin yang lumayan kencang membuat energi kami terkuras habis, telebih kami semua tidak tidur sama sekali. pukul 04.00 Pagi kami masih belum juga sampai Pos 3, membuat seakan kami menyerah untuk dapat melihat matahari terbit di Puncak.





-Pos 3 ZORRO (2900 Mdpl)
Pukul 04.30 kami akhirnya sampai di POS 3 Zorro dengan keadaan lemah lunglai, kami semua sepakat Tanjakan PHP dengan tanpa beban ceril lebih berat daripada perjalanan menuju Pos 2 dengan beban ceril di punggung kami. sebentar saja kami beristirahat di Pos 3 setelah menyantap makanan ringan untuk mengisi amunisi menuju Puncak. setelah Pos 3 tim kami sudah mulai tercecer berdasarkan stamina masing-masing. setelah Pos 3 ini tanjakan semakin menjadi-jadi dengan sisa-sisa stamina kami berusaha sekuat tenaga untuk Nyunrise di Puncak.



-Tanjakan Seginjel
Langit sudaah mulai terang remang-remang, membakar semangat kami untuk segera mengakhiri perjalanan panjang kami, tapi sekali lagi Sumbing tak semudah kelihatanya, puluhan kali kami beristirahat dengan medan yang sedikit kurang sopan karena bebatuan dan kerikil tajam sudah santapan ringan kami waktu itu. Puncak yang kelihatan dekat tak serasional mata kami.akhirnya setelah berjuang keras dan tak kenal kata menyerah tepat Pukul 05.30 pagi kami berlima menjejakkan kaki kami di Bibir Puncak Sumbing 


-Bibir Puncak Sumbing
Sampai bibir Puncak kami di sambut Cakrawala yang sangat elok dan indah. Syukur alhamdullilah cuaca sangat cerah sehingga gradasi warna sebelum matahari terbit masih bisa kami nikmati, dari bibir puncak tentu semua Gunung di Jawa tengah dapat terlihat dengan jelas. di sebelah barat ada Sindoro, kembang, Prau, Dieng dan kejauhan Slamet. dari sisi timur tak kalah megah Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, Lawu. dari sisi utara ada Ungaran dan Muria. semua itu menjadi hadiah atas perjalanan singkat namun penuh perjuangan kami berlima. tak lupa sholat shubuh sebagai kewajiban seorang muslim dan bentuk rasa syukur kami kehadirat ALLAH SWT. tak lama berselang Matahari menyapa kami dengan indahnya, tak lupa tentu ngopi di puncak dan foto-foto menjadi agenda wajib.








-Puncak Rajawali (3.371 Mdpl)
1 jam di bibir puncak aku menemani dua adikku yang masih SMA melanjutkan perjalanan menuju puncak tertinggi Gunung Sumbing yaitu Puncak Rajawali (3.371 Mdpl), sedangkan dua adikku yang lain memutuskan untuk turun di Pos 2 terlebih dahulu karena memang sudah pernah sampai kesana. dari Bibir Puncak Bowongso , Puncak utama sumbing ini terpaut satu puncak yang namanya saya lupa. jadi untuk sampai ke Puncak Rajawali kami bertiga harus melewati puncak tanpa nama ini dengan perjuangan yang lumayan berat, karena kemiringannya hampir 90 derajat sehingga pada titik tertentu ada yang menggunakan tali sebagai bantuan. setelah berjuang melewati satu puncak kami bertiga tinggal mendaki ke Puncak Rajawali yang tak sesulit melewati puncak tanpa nama tadi. akhirnya kami bertiga sampai di Puncak Rajawali pada pukul 08.00 WIB  dengan penuh rasa bangga. di Puncak tidak ada pendaki lain karena kebanyakan pendaki sumbing hanya sampai pada puncak jalur dan kemudian turun, sehingga tidak benar-benar menginjakkan kakinya di Puncak tertingginya yaitu Puncak Rajawali. setelah beristirahat, berfoto-foto dan menikmati Puncak akhirnya kami bertiga memutuskan turun.






NB : Foto setiap Pos di ambil saat turun Gunung, Karena tim mendaki pada malam hari.

ESTIMASI JARAK :
1.Basecamp - Parkiran Swadas : 2 Km
2.Parkiran Swadas - Gardu Pandang : 0,5 Km
3.Gardu Pandang - Pos 1 Taman Asmara : 0,4 Km
4.Pos 1 Taman Asmara - Camp Plalangan : 0,6 Km
5.Camp Plalangan - Pos 2 Bogel : 0,5 Km
6.Pos 2 Bogel - Camp Gajahan : 0,7 Km
7.Camp Gajahan - Pos 3 Zorro : 0,8 Km
8.Pos 3 Zorro - Puncak Sejati : 0,6 Km
9.Puncak Sejati - Puncak Rajawali : 0,4 Km
ESTIMASI TOTAL JARAK SAMPAI PUNCAK : 6,5 Km

SALAM LESTARI

IG penulis : @Dhita79
Tanya-tanya => WA: 082226862691

Dokumentasi Lengkap (Random) Foto-foto Sumbing Via Bowongso 5-6 Juli 2017 :








































































No comments:

Post a Comment