Tuesday, 30 August 2016

Keindahan Curug Muncar Purworejo



Purworejo, dikenal sebagai kota yang minim akan tempat wisata dan tempat-tempat indah yang memanjakan mata, tapi sebenarnya tidak bisa dianggap demikian. banyak potensi tempat-tempat indah yang terdapat di kota mati ini, hanya potensi ini sayangnya tidak bisa di manfaatkan oleh Pemerintah maupun masyarakat sekitar. walau dengan tidak dimanfaatkannya potensi ini bagus untuk kelestarian Alam sekitar tetapi tentu tidak ada pemasukan anggaran dari potensi Pariwisata

Sebagai penikmat Alam saya pribadi lebih senang bila tidak ada pembangunan dari potensi wisata karena akan lebih tenang menikmati sebuah tempat indah tanpa banyak kegaduhan, tapi saya juga tidak tega melihat kota purworejo tertinggal dari aspek pariwisata dari kota-kota tetangga yang sudah mulai pintar memanfaatkan potensi pariwisata nya. Magelang contohnya, sebuah lahan tani bisa di sulap menjadi spot wisata go Internasional dalam diri Punthuk sitembu, bukit rhema, purwosari, dll. Kulon Progo juga dimikian dengan adanya tempat-tempat wisata baru mendadak ngehits. 

Menemukan Curug dalam perjalanan trekking ke Curug Muncar (kiri jalan raya Kemiri-Bruno)
Jalan tanah liat menuju Curug Muncar
Purworejo bisa mulai menggali potensi wisata dari sektor curug, karena tak bisa dipungkiri banyak curug-curug yang ada di kota purworejo yang sangat potensial, tapi itu tadi tak ada pembangunan untuk akses jalan maupun sarana dan prasarana. misalnya saja curug muncar yang ada di Desa Kaliwungu, Kecamatan Bruno. apabila hujan debit air yang deras bahkan sama menakjubkannya dengan grojogan sewu , walaupun dari segi ketinggian kalah jauh yaitu ketinggian 50 M, ditunjang dengan kondisi alam sekitar nya yang sangat rimba dan batu-batuan besar yang berserakan unik nan alami yang membedakan dari curug manapun yang pernah saya kunjungi. 

Pemandangan menuju curug muncar

Untuk menuju curug muncar apabila dari Kota Purworejo menempuh jarak sekitar 30 km. dari alun-alun kota ambil ke arah mranti, dari mranti lurus saja sampai ada pertigaan yang apabila belok kiri akan menuju kecamatan Kemiri , ambil saja yang lurus ke arah Kecamatan Bruno sampai menemukan Desa Kaliwungu.

batu-batu besar di bawah curug

megah


Dari Jalan raya Bruno saja Curug muncar sudah kelihatan megah dan menggoda kita untuk mendekatnya, walau kenyataanya untuk menuju ke curug muncar harus mengandalkan jurus seribu tanya, karena tak ada papan petunjuk yang jelas, hanya plang kayu kecil  itu pun buatan KKN yang kurang modal. sesudah masuk desa kaliwungu pun kita masih harus cari parkir karena tak ada lahan parkir yang disediakan. sesudah menemukan lahan parkir yang numpang di rumah warga kita masih harus jalan sekitar 30 menit dengan kondisi yang becek parah apabila hujan. 

memandang kejauhan 

view dari curug muncar
Indah

Jalan menuju curug terbilang ekstrem bila musim hujan karena masih jalan tanah liat alih-alih setapak rabat beton, jadi resiko terpeleset sangat besar. setelah bunyi curug terdengar kita masih harus menghajar sebuah tanjakan yang lumayan menguras tenaga. tapi setelah tanjakan itu keindahan Curug Muncar akan membayar usaha kita. lokasi curug yang di ketinggian juga memudahkan kita untuk melihat kota Bruno bahkan Purworejo yang jauh di sana. apabila kita terlalu dekat dengan debit air yang berjatuhan dijamin baju kita akan basah kuyup karena memang debit curahan air nya sangat besar, dan satu lagi jangan pernah membayangkan untuk bermandi-mandian di bawah curug muncar, karena tak ada spot untuk mandi-mandian. 


Si Ucup 


SALAM LESTARI

No comments:

Post a Comment