Ketika mendaki Gunung, ada rasa bosan terhadap suasana dan pemandangan di puncak yang didominasi lautan di atas awan dan batuan terjal atau tanah pasir. saat itulah ada dua dewa penyelamat dari kebosanan nan cantik, dewa cantik itu sering dijuluki bunga abadi bernama Edelweis dan cantigi.
Bunga itu dapat dijumpai penikmat gunung pada saat musim kemarau saja, karena biasanya saat musim penghujan mereka belum mekar. saya sendiri sangat sering berjumpa mereka berdua hanya saja karena saya pendaki pemula dan alay saya lebih tertarik berfoto ria bersama papan tulisan "mdpl" atau lautan diatas awan ala film 5 cm.
Baru pada pendakian ke Merbabu sekitar 2 tahun lalu mereka berdua menarik perhatian saya, terutama ketika difoto dengan mode auto fokus dimana kecantikan dan kemolekannya terpancar dengan jelas, pada pendakian Semeru tahun lalu pun misi saya yang lain adalah melihat salah satu jenis mereka yang sangat populer di oro-oro ombo, ya Lavender ungu, tapi karena musim penghujan lavendernya pun kering.
Terakhir saya berjumpa mereka lagi belum lama ini, sewaktu menyambangi Sumbing, Mereka berdua termangu cantik di Puncak kawah, elok, jelita, dan sangat ramah melambai-lambai bercengkerama dengan angin.
Cantik memang, wajar bila ada salah satu pendaki yang nekat memetik lalu menguploadnya di grup pendaki akan menjadi bulan-bulanan bullying para member. aku sih realistis aja, buat apa dipetik toh kalo ditanam juga tidak dapat tumbuh di bawah ketinggian 2000 mdpl, mau dikasih pacar?? pacarmu jauh lebih senang dikasih bunga Bank kali bro. hehe .......
-Salam Damai, Salam Lestari-
No comments:
Post a Comment